Penerapan Tekhnologi Informasi Dalam Perusahaan
Nama :
Raka Bayu Putra
Kelas :
2DB02
NPM :
3C114753
Penerapan Tekhnologi Informasi
Dalam Perusahaan
Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan.
Dalam
persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, kita harus dapat memberikan jasa
atau produk yang inovatif, harga kompetitif dan menguntungkan perusahaan.
Menyangkut harga yang kompetitif dan menguntungkan perusahaan ini sering
berlawanan satu dengan yang lain. Jika harga kompetitif maka perusahaan bisa
rugi, atau jika mau menguntungkan perusahaan maka harga sulit menjadi
kompetitif.
Untuk dapat melakukan keduanya (harga
kompetitif dan menguntungkan perusahaan) kita harus memperoleh informasi
yang akurat mengenai kinerja perusahaan. Secara praktis pertanyaannya dengan
harga minimal berapa perusahaan mulai untung untuk setiap produk atau jasa yang
akan diberikan ? Pertanyaan yang
sederhana ini memerlukan banyak data untuk menjawabnya. Menggunakan sistem
manual untuk menjawab ini akan memerlukan waktu berhari-hari dan mungkin juga
jawabannya tidak akurat. Dengan menggunakan teknologi informasi, informasi bisa
didapatkan dalam hitungan detik.
Perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis pada setiap
proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman
pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung
terjurnal otomatis. Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat
memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengambil keputusan bisnis dengan cepat.
Dengan penjelasan di atas, peranan
teknologi informasi (IT) sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
mengambil keputusan bisnis secara tepat dan cepat.
Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan
KFC.
A.
Profil Perusahaan
KFC (dulu dikenal dengan nama
Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands,
Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh
Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa
disajikan dalam bucket.
Col. Sanders mulai menjual ayam
gorengnya di pom bensin miliknya pada
tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah
ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol
Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika
Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun
1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di
dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual
seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah
dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang
menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang
sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah
dari PepsiCo.
B.
Teknlogi yang diimplementasikan
Proses bisnis yang digunakan dalam
mengimplementasikan teknologi pada KFC yaitu replikasi.
C.
Bagaimana Teknologi Maningkatkan
Performa Perusahaan KFC
Replikasi adalah suatu teknik untuk
melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu
database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database
sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik replikasi
ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan
lokal maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja
aplikasi, penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan
transaksi online dan DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database
terdistribusi melalui beberapa server. KFC dalam penerapan operasional
transaksinya transactional replication,maka diantara KFC pusat dan KFC di tiap
cabangdapat saling mengirimkan data untuk senantiasa menjaga ketersediaan data
yang terbaru.
Penggunaan
Teknologi Informasi di suatu perusahaan sangat vital untuk memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan dan kelangsungan perusahaan baik untuk
efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan. Peran teknologi informasi
bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang
diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di
sebuah perusahaan, yaitu:
1.
Fungsi Operasional akan
membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya
oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh
fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan
menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi
dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2.
Fungsi Monitoring and
Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait
dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.
3.
Fungsi Planning and Decision
mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi
karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan
merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang
dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting
sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan
unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau
pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
4.
Fungsi Communication secara
prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen
dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media
individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
5.
Fungsi Interorganisational
merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat
globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin
kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau
partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply
Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan
sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi
informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan
kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan
manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Tipe dan
fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh
terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur
organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi,
teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Perusahaan yang menggunakan
teknologi informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis
pada setiap proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan,
pengiriman pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan
langsung terjurnal otomatis. Dari informasi yang sudah menyatu inilah,
kita dapat memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengambil keputusan bisnis
dengan cepat.
bagi.html
Post a Comment